Mikroorganisme Lokal (MOL)

Menurut katerangan sababaraha ahli, MOL adalah cairan yang mengandung mikroorganisme hasil produksi sendiri dari bahan-bahan alami disekeliling kita (lokal), dimana bahan-bahan tersebut téh merupakan tempat yang disukai sebagi media untuk hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna dalam mempercepat penghancuran bahan-bahan organik (dekomposer) atau sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman.

Terus terang saja Akang tidak tahu persis mikroorganisme apa yang terdapat dalam MOL hasil buatan sendiri itu. Yang pasti mah, apabila tanaman diberi MOL secara rutin pertumbuhannya lebih cepat, bagus dan sehat. Kalau kata Akang mah MOL téh samacem pupuk organik cair (POC).

Dari beberapa pendapat para praktisi pembuat MOL dapat Akang simpulkan bahwa jenis mikroorganisme yang terdapat dalam MOL selain bakteri untuk penyubur tanah juga mengandung hormon yang berpungsi sebagai zat perangsang tumbuhan untuk lebih memacu perkembangan sel-sel tanaman, seperti Giberellin, Sitokinin dan Auksin.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat MOL téh harus mengandung Karbohidrat, Glukosa dan Bakteri. Ketiga komponen itu menjadi sangat penting untuk diperhatikan agar MOL yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan harapan.

Karbohidrat bisa diperoleh dari air cucian beras (leri), nasi bekas/basi, limbah singkong, kentang atau gandum, atau apa saja yang sekiranya mengandung karbohidrat tinggi. Dalam pelaksanaannya yang sering digunakan untuk membuat MOL adalah leri karena setiap rumah pasti menghasilkan ini dan tidak perlu beli.

Glukosa selain dari gula pasir, gula merah atau gula batu yang diencerkan dengan air atau dihancurkan sampai halus, bisa juga diperoleh dari nira atau air kelapa.

Bakteri bisa dari keong mas/sawah, bekicot, buah-buahan yang sudah matang atau busuk, air kencing (urine) dan kotoran hewan atau manusia, isi usus hewan, atau apapun yang diduga banyak mengandung bakteri yang berguna untuk tanaman dan kesuburan tanah seperti rhizobium sp, azospirillum sp, azotobacter sp, pseudomonas sp, bacillus sp dan bakteri pelarut phospat.

Prinsipnya mah bahan-bahan di atas téh gampang diperoleh, ada disekitar kita, murah dan jika perlu didapat secara gratis, bersih dan layak untuk digunakan. Dan yang terpenting MOL yang dihasilkan téh adalah MOL yang benar-benar berkualitas.

Kalau Ayi ingin membuatnya, caranya, campurkan air yang mengandung karbohidrat dengan air yang mengandung glukosa dengan perbandingan 1:1. Kemudian tambahkan sumber bakteri dan aduk hingga rata. Tutup wadah dengan plastik yang dilubangi atau apa saja yang penting bisa dibuat tutup dengan catatan udara bisa masuk tetapi serangga tidak. Jika sudah mengeluarkan bau hasil permentasi (mirip bau tape),  berarti MOL sudah jadi dan siap digunakan.

Untuk mempercepat proses pengomposan siramkan campuran 1 liter MOL, 5 liter air dan 1 ons gula ke dalam bahan kompos. Untuk menyemprot tanaman, per tangki (kapasitas 14 liter), gunakan 400 cc MOL. Sedangkan jika digunakan untuk menyiram media tanam atau tanah, dosisnya 250 cc MOL per 10 liter air.