Sudah saatnya kita tidak lagi membayar mahal dan susah mencarinya untuk memperoleh se kantong pupuk. Mari kita manpaatkan apa yang ada disekeliling kita.
Wih, si Akang gayana awas pejabat, euy!!! Tapi ngomong “manfaatkan” mah tetep wé manpaatkan.
Tah sok angger-naker mang Komén mah ari geus usil téh. Ari masalah “ep” mah, éta mah bawaan ti lahir atuh, mang!!! Ayeuna mah mendingan regepkeun, ké mun geus bisa béwarakeun ka baraya anu sok ngokolakeun tatanén.
Aneka Macam MOL
Yang pertama Akang namakan MOL Komplit. Bahan-bahannya téh air cucian beras (leri) dan air kelapa masing-masing 1½ liter, urine kelinci/sapi/kambing sebanyak 2 liter, EM TANI 100 cc, gula merah diiris tipis sebanyak 2 ons, dan nanas ½ kg diparud/diblender.
Campurkan seluruh bahan, aduk hingga rata dan pastikan gula merahnya sudah hancur. Masukan seluruh campuran tadi kedalam wadah plastik, boleh drum/tong, galon/botol bekas air mineral, toples atau apa saja sesuai polume yang dibikin dan bisa ditutup rapat. Jangan lupa, tutupnya téh dilubangi dan diberi selang biar kelebihan gas yang terbentuk akibat proses permentasi bisa keluar. Ujung selang yang satunya dimasukan kedalam botol yang sudah diisi air. Air ini berpungsi sebagai kelep. Setelah 2 minggu, MOL sudah siap digunakan.
MOL yang kedua ini mah dikutip oleh ibu Lily dari HM Sampurna. Pertama-tama bonggol pisang sebanyak 5 kg diiris lalu ditumbuk sampai halus kemudian dicampurkan dengan 10 liter leri. Masukan ½ kg irisan gula merah kemudian aduk-aduk sampai gulanya hancur. Simpan dalam wadah plastik dan tutup rapat. Langkah selanjutnya sama dengan pembuatan MOL Komplit.
Kalau yang ini Akang dapatkan dari blognya pak Sobirin. Beliau menyebutnya MOL Hijau. Sebelumnya, siapkan tong plastik ukuran sedang, kira-kira polumenya 50 liter. Cuci sampai bersih supaya sisa-sisa zat kimia atau deterjen hilang, lalu tong dijemur sampai kering. Sedangkan bahan-bahannya téh, pucuk daun (apa saja yang penting berwarna hijau) kira-kira 1 kg, kotoran hewan (sapi/kambing/kelinci/ayam) sebanyak 1 kg, gula pasir ½ kg, air kelapa 2 gelas air minum, dan tanah hidup seperti tanah selokan sebanyak ½ kg. Upayakan tanah tidak mengandung deterjen atau air sabun. Diharapkan, dalam tanah selokan ini banyak terdapat mikroorganisme yang hidup.
Setelah daun-daun hijau segar dipotong kecil-kecil, bersama bahan-bahan yang lain, masukkan kedalam tong plastik. Beri air sebanyak 40 liter, aduk hingga rata, kemudian tong ditutup. Tutupnya téh harus diber lubang-lubang supaya ada sirkulasi udara. Aduk-aduk setiap hari, setelah 5 hari MOL siap digunakan.