Jeruk Bali Pun Berbuah Lebat

Waktu itu bibit cangkoknya dikasih saudara. Katanya pohon jeruk bali, tapi gak tau vrietasnya apa. Dia sengaja ngasih karena tau kalau Akang senang dengan tanam-tanaman, terutama jenis yang sudah agak susah ditemui. Saat menanam, sebenarnya kurang yakin dengan tanaman yang satu ini. Cocok apa enggak dengan suhu, ketinggian, jenis tanah dan hal lainnya bila ditanam. Masalahnya di daerah Akang, dari dulu, tak satupun ada pohon ini.

Kata sudara Akang, ditempatnya, kalau menanam dari bibit cangkok umur 1½ tahun jeruk bali sudah belajar berbunga. Tapi ini, dua tahun sudah terlewati, jangankan berbuah tanda-tanda akan berbunga pun tak ada. Sempat kepikiran mau ditebang dan diganti dengan pohon lain, tapi sayang pohonnya sudah rimbun dan siapa tahu seperti mangga, berbuahnya mulai umur 3 tahun.

Kepikiran seperti pohon mangga, maka ketika usia pohon jeruk bali ini menginjak 2½ tahun, di sekeliling pohon, selebar tajuknya diberi bokashi. Kemudian pada setiap bulan disiram MOL Komplit dan setiap minggu disemprot dengan MOL Bonggol Pisang. Alhasil, begitu memasuki usia 3 tahun, pohon yang sewaktu Akang kecil kulit buahnya suka dijadikan mainan mobil-mobilan ini, akhirnya berbunga juga.

Di awal-awal belajar berbuah, buahnya hanya ada satu-dua buah saja. Dengan melakukan treatment yang intensif, makin kesini buahnya makin lebat dan tak pernah mengenal musim. Hebatnya lagi, buah jeruk bali yang ditempat asalnya berbiji ini, di tempat Akang mah tidak. Apakah ini pengaruh dari tanah, suhu ataupun ketinggian yang berbeda dengan tempat asalnya ataukah akibat dari treatment yang dilakukan? Akang sendiri tidak tahu apa penyebabnya.

jeruk balijeruk bali

Selain enak dan menyegarkan, ternyata jeruk bali memiliki segudang manfaat. Jeruk bali merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100 g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung. Begitu juga kandungan likopennya, berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa “menenangkan” sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan. Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penybuhan tukak lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhan lambung.

Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengkonsumsi jeruk bali. Manfaat lain jeruk bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah). Sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.