Seperti halnya manusia, tanaman juga memerlukan asupan nutrisi yang cukup dengan kombinasi yang tepat, baik makro maupun mikro, pada setiap fasenya supaya bisa tumbuh, berkembang, dan bereproduksi dengan sempurna. Ketika ia mengalami kekurangan nutrisi, tanaman menunjukkan gejala-gejala yang tidak sehat. Begitu juga sebaliknya, ketika asupan nutrisi berlebihan, menimbulkan efek yang kurang baik bagi tanaman.
Nutrisi untuk Fase Vegetatif
Untuk diaplikasikan saat usia tanaman berada dalam fase vegetatif atau masa pertumbuhan. Komposisi bahan yang digunakan terdiri dari 1 liter B-Dua, 5 buah berenuk, 5 kg daun gamal, ½ kg terasi, 1 kg gula pasir, 30 kg kotoran kambing, dan air secukupnya. Cara pembuatanya adalah:
1. Kotoran kambing, daging buah berenuk, daun gamal yang sudah dihancurkan, gula, terasi dan B-Dua dimasukkan ke dalam drum plastik.
2. Masukan air perlahan-lahan sambil diaduk-aduk. Pemberian air ini kira-kira sampai sejengkal dibawah permukaan drum.
3. Tutup mulut drum agar air hujan dan sinar matahari tidak masuk ke dalamnya, dan simpan drum ditempat yang teduh.
4. Setiap 3 hari sekali tutup dibuka lalu diaduk-aduk selama 15-30 menit. Gunakan pengaduk yang bersih dan terbuat dari bahan kayu/bambu/plastik.
5. Setelah 8-10 hari cairan nutrisi disaring dan siap untuk digunakan.
Nutrisi untuk Fase Generatif
Nutrisi ini terdiri dari dua komposisi yang hasil akhirnya digabungkan. Penggunaannya saat tanaman memasuki fase generatif atau menjelang berbunga.
a) Nutrisi-1
Komposisi bahan terdiri dari batang pisang 50 kg, gula pasir 5 kg, B-Satu 1 liter dan air 50 liter. Cara pembuatanya adalah:
1. Iris-iris batang pisang, sekecil mungkin.
2. Larutkan B-Satu, gula dan air dalam drum plastik. Sambil diaduk-aduk masukan irisan batang pisang sedikit demi sedikit.
3. Tutup drum rapat-rapat. Pastikan sinar matahari dan air hujan tidak masuk, dan simpan drum ditempat yang teduh.
4. Setelah dua minggu irisan batang pisang diangkat dan diremas-remas sampai airnya habis, kemudian cairannya disaring.
b) Nutrisi-2
Komposisi bahan terdiri dari sabut kelapa 5 kg, B-Satu 1 liter dan air 100 liter. Sabut kelapa dan B-Satu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya hasilnya sempurna, sabut kelapa harus terendam air. Setelah dua minggu air akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya sabut diangkat dan airnya disaring.
Nutrisi untuk fase generatif ini merupakan campuran dari ¼ bagian nutrisi-1 dan ¾ bagian nutrisi-2.
Dalam pengaplikasiannya kedua nutrisi ini, baik yang untuk fase vegetatif maupun generatif, bisa disiramkan atau disemprotkan dengan mengencerkannya (mencampur) dulu dengan air.