POC Komplit Dari Limbah Domba

kambing domba
Bukan hanya daging yang bisa dimanfaatkan dari hewan yang satu ini, kotoran (fases) dan urinnya pun bisa disulap menjadi pupuk yang kualitasnya tidak kalah baik bila dibandingkan dengan pupuk-pupuk buatan pabrik. Apalagi diera seperti sekarang ini, dimana harga-harga pupuk pabrikan terus meroket dan pertanian organik mulai dilirik lagi oleh sebagian petani, tentunya diperlukan pasokan pupuk organik yang banyak dan berkesinambungan.

Apabila kotoran domba (biokultur) dibuat pupuk cair dengan cara difermentasi, unsur N, P, K dan C-organiknya meningkat secara drastis dibanding tanpa fermentasi. Yakni 1,22% dibanding 0,27% untuk N; 84 ppm dibanding 69 ppm untuk P; 962 ppm dibanding 422 ppm untuk K; dan 3.414 ppm dibanding 2.811 ppm untuk C-organik. Sedangkan untuk biourin, kandungan unsur N 0,89% dibanding 0,34%; K 1.770 ppm dibanding 759 ppm; dan C-organik 3.773 ppm dibanding 3.390 ppm. Tetapi unsur P turun menjadi 89 ppm dibanding 94 ppm.

Pada materi ini Akang coba membuat pupuk cair organik dari kotoran dan urin domba yang digabungkan menjadi satu. Agar hara satu sama lain bisa saling melengkapi ditambahkan dengan beberapa bagian tumbuh-tumbuhan. Bahan selengkapnya adalah sebagai berikut:
-   Urin 50 liter
-   Kotoran (fases) 5 kg
-   Gedebong pisang 5 kg
-   Sabut kelapa 2 kg
-   Daun gamal 3 kg
-   Berenuk 5 butir
-   Kulit nanas 2 kg
-   Gula pasir 2 kg
-   B-Satu atau B-Dua 1 botol

Cara Pembuatan
Tahap Persiapan:
1.     Cacah gedebong pisang dan kulit nanas sekecil mungkin
2.     Tumbuk daun gamal sampai hancur
3.     Ambil daging dari buah berenuk
4.     Sobek-sobek serabut kelapa

Tahap Fermentasi:
1.     Masukan semua bahan ke dalam drum plastik.
2.     Aduk-aduk sampai semuanya tercampur rata.
3.     Drum ditutup rapat dan simpan di tempat teduh.
4.     Setiap hari, samapai hari ke-7, larutan bahan harus diaduk-aduk.
5.     Setelah hari ke-7 pengadukan cukup dilakukan 3 hari sekali.
6.     Setelah 3 minggu, larutan siap untuk dijadikan pupuk.

Cara Aplikasi
1.     Disemprotkan
Dosis 1 gelas air mineral (kira-kira 250 cc) untuk 1 tangki yang 14 Liter.
2.     Disiramkan (dikocor)
Dosis 2 gelas air mineral (kira-kira 500 cc) dilarutkan dalam 1 ember air (kira-kira 10 liter). Siramkan larutan sebanyak 1-2 gelas air mineral ke setiap tanaman.