Menghasilkan Mangga Super Tak Perlu Mahal

mangga organik
Dulu, karena ingin menghasilkan buah mangga yang super, segalanya serba dibeli. Mulai dari macem-macem pupuk sampai berbagai merek pestisida. Pupuk yang ini menawarkan kelebihan dari “A” sampai “Z” karena memiliki unsur hara makro dan mikro terlengkap. Yang itu lain lagi, selain hara makro dan mikro, katanya téh ditambah zat perangsang tumbuh dengan kandungan hormon yang sangat bermanpaat bagi tanaman terutama untuk melebatkan, membesarkan dan memaniskan buah. Tak jauh berbeda dengan pestisida. Katanya, merek ini téh untuk hama “A”, yang itu mah untuk penyakit “Z” dan yang satunya mampu mengatasi kedua-duanya. Pokoknya mah semuanya mengklaim bahwa produknya téh yang terbaik dan nomor satu.

Ternyata éta téh baru hanya sebatas harapan saja. Kenyataan dilapangan mah berbicara lain, tak “semanis” yang ditawarkan. Buah yang dihasilkan tidak terlalu banyak dan kualitasnya biasa-biasa saja (standar). Malahan bagian atas buah, kalau matang, cepat membusuk. Kejadian begini téh selalu terulang dan terulang dalam setiap musim. Padahal biaya yang dikeluarkan téh tidak sedikit, jauh lebih besar dibanding hasil yang diperoleh. Setelah dipikir-pikir oleh Akang geuningan hanya menguntungkan produsen pupuk dan pestisida saja, mengapa tidak dicoba dengan buatan sendiri yang sudah pasti terbebas dari bahan-bahan kimia.

Semenjak itu, yang namanya pupuk dan pestisida buatan pabrik Akang singkirkan jauh-jauh. Jangankan untuk disentuh, dilirikpun tidak. Walaupun, diantara mereka ada yang mengaku bahwa produknya itu organik dan telah lolos uji laboratorium. Tetapi tetap saja kita sebagai konsumen kan tidak tahu bahan apa yang sebenarnya dipergunakan. Pada zaman sekarang, apa sih yang tidak bisa direkayasa? Semua bisa dilakukan asalkan ada duit termasuk untuk mendapatkan sertifikasi produk organik.

Sekarang mah Akang tidak perlu mengeluarkan biaya banyak-banyak lagi untuk memelihara kebun mangga téh. Dan yang pasti, buah mangga dari kebun Akang mah, dijamin, 100% organik walaupun tidak disertifikasi. Setelah rutin diberi bokashi pupuk kandang sehabis berbuah dan menjelang musim penghujan serta sebulan sekali disiram MOL Komplit, buahnya téh lebat dan besar-besar. Berat buahnya rata-rata 1 kg, bahkan ada yang 1½ kg, loh! Masalah hama dan penyakit Akang habisin dengan pestisida yang Akang buat sendiri juga. Kata orang-orang mah, mangga Akang téh mangga saé. Kalau dalam bahasa Indonesia mah saé téh artinya bagus. Tapi boleh juga SAÉ itu diartikan Super kualitasnya, Aman dikonsumsinya dan Énak rasanya, he... he... he... promosi ni yeh...

mangga organik


mangga organik