Padi Ember Organik

Secara umum, dimana pun, yang namanya menanam padi tekniknya hampir sama. Yang mebedakan hanya lokasi dan tempat tumbuhnya saja. Termasuk yang Akang bahas sekarang ini, yaitu padi ember organik. Sebetulnya disebut padi ember itu karena menanamnya atau membudidayakannya bukan dilahan sawah seperti biasanya, tetapi di ember, dan disebut organik karena dalam pemeliharaannya tidak menggunakan komponen yang berbahan kimia sintetis.

padi ember
Umur 56 hari setelah tanam

Sudah banyak praktisi yang melakukan budidaya dengan cara ini, namun setiap pelaku memiliki teknik sendiri-sendir. Memang ada beberapa bagian yang mirip-mirip, dan itu menurut Akang, merupakan suatu hal yang wajar. Namun, kalau dilihat secara menyeluruh tidak ada yang sama persis. Kalo Akang membudidayakan padi di ember ini dengan cara sebagai berikut:

1. Tempat
Menggunakan ember plastik hitam berdiameter 30 cm dan volumenya, kalau diisi air kira-kira 10 liter.

2. Media
Terdiri dari tanah (top soil), kompos jerami yang sudah 80% menyerupai tanah dan bokashi kotoran hewan. Semua bahan dicampur dengan perbandingan sama. Kemudian campuran media diberi air, lalu diaduk-aduk sampai mendekati seperti lumpur (tetapi tidak samapai jadi lumpur). Media yang sudah melumpur itu lalu dimasukan ke dalam ember sampai ketinggian 2,5 cm di bawah permukaan/bibir ember.

3. Penanaman
Pada saat menanam, benih boleh disemai dulu atau ditanam langsung (tabela) dalam media yang sudah dimasukan ke dalam ember. Apabila disemai dulu, bibit baru dipindah tanamkan ke ember diusia 10 hss (hari setelah semai). Sebelum benih disemai/ditanam langsung, benih harus direndam terlebih dahulu. Selengkapnya mengenai cara merendam dan menyemai bisa lihat disini.

4. Pemeliharaan
Meliputi pemberian air, pencabutan rumput (kalo ada), pemupukan, dan penanggulangan hama dan penyakit.
-   Air baru diberikan apabila media kering (usahakan, sesekali, sampai kondisi medi retak basah). Pemberian air harus sampai permukaan ember. Pemberian air dihentikan saat tanaman berumur 95 hst (hari setelah tanam).
-   Saat tanaman berumur 14 hst (24 hss) sampai 49 hst (59 hss), pupuk tanaman dengan Nutrisi Fase Vegetatif dan saat tanaman berumur 56 hst (66 hss) sampai 91 hst (101 hss), dipupuk dengan Nutrisi Fase Generatif. Pengaplikasian pupuk dilakukan dengan cara disiram dan disemprot, berselang-seling (bergantian) setiap 7 hari sekali.
-   Untuk mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit sebaiknya dilakukan penyemprotan secara berkala menggunakan Pestisida Hewani dan atau Pestisida Dari Air Cucian Beras.

5. Panen
Dilakukan bila bulir padi sudah menunjukkan matang secara fisiologis, yang dicirikan dengan berwarna kuning cerah keseluruhan, serta bila ditekan dengan kuku jari tangan terasa keras dan tidak meninggalkan bekas tekanan. Biasanya kondisi tersebut setelah usia tanaman mencapai 110-120 hst (tergantung varietasnya).

Photo perkembangan tanaman padi ember bisa lihat disini.