Setelah semua persiapan awal selesai dikerjakan tahap berikutnya téh adalah pengolahan tanah yang diawali dengan melakukan kegiatan pemulihan tanah. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keanekaragaman kehidupan biologi yang bermanfaat di dalam tanah, menambah unsur-unsur organik untuk meningkatkan kesuburan tanah, serta menetralisir senyawa-senyawa beracun dalam tanah. Tujuan utama dari pemulihan tanah ini adalah menciptakan tanah yang sehat untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi yang lebih optimal.
Untuk pemulihan tanah ini téh dibagi menjadi 2 tahap pengolahan lahan. Tahap pertama adalah sebagai berikut:
- Secepatnya, setelah panen, jerami disebar (jangan dibakar) secara merata dilahan. Lebih baik lagi jika jerami dibenamkan ke dalam tanah, hal ini untuk mempercepat proses pembusukan.
- Sebarkan kotoran hewan (kohe) sesuai kebutuhan. Jumlah kohe yang dibutuhkan bisa dilihat pada tahap persiapan.
- Semprot hujan menggunakan MOL Komplit dengan dosis 1 liter MOL per tangki 14 liter. Pada saat penyemprotan kondisi tanah harus basah tetapi tidak banjir dan air yang ada dilahan tidak mengalir, baik masuk maupun keluar.
- Kurang lebih 2-3 minggu sebelum tanam, bajak (singkal) lahan sedalam 20-30 cm.
- Setelah selesai dibajak, semprot kembali lahan seperti pada penyemprotan sebelumnya.
- Biarkan lahan sampai pengolahan lahan tahap kedua tiba.
Sambil menunggu proses pengolahan lahan tahap kedua, siapkan lahan atau tempat untuk menyemai benih. Persemaian boleh dilakukan di sawah seperti biasanya atau di darat. Untuk yang di darat, bisa langsung ditanah atau menggunakan wadah seperti besek, pipiti atau nampan plastik. Setiap 1 m2 luas persemaian dicampur dengan 2 kg bokashi. Sedangkan untuk yang menggunakan wadah, tanah dicampur bokashi dengan perbandingan 1:1. Masukan campuran tersebut sebanyak ¾ bagian dari wadah yang digunakan.
Kebutuhan benih untuk 1 hektar lahan maksimal 8 kg, hal ini téh tergantung pola tanam yang digunakan. Benih yang akan disemai jangan asal benih, tetapi harus benih yang benar-benar memiliki kualitas baik. Untuk memperoleh benih yang berkualitas Akang mah suka merendamnya terlebih dahulu dalam larutan garam. Caranya gampang, siapkan ember atau wadah apa sajalah yang penting tidak bocor dan bukan dari bahan logam, kemudian tuangkan air secukupnya. Masukan garamnya téh sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya cepat larut. Uji larutan garam dengan mencelupkan telor bebek. Jika telor masih tenggelam, angkat telornya kemudian tambahkan lagi garamnya dan aduk-aduk. Lalu, lakukan lagi pengujian. Pengujian terus diulang-ulang sampai telor bebeknya ngambang (terapung).
Masukan benih kedalam larutan garam. Kalau benihnya banyak, lakukan secara bertahap, jangan sekaligus. Benih yang dimasukan kedalam larutan harus terendam seluruhnya. Usahakan ketinggian air larutan garam dari permukaan benih minimal 15 cm. Benih yang tenggelam merupakan benih berkualitas baik, sedangkan yang terapung benih jelek dan harus dibuang.
Setelah semua benih selesai diuji, bersihkan (bilas) benih yang terpilih dengan air bersih supaya garam yang menempel pada benih hilang. Kemudian benih direndam selama 48 jam dengan air biasa (bersih) yang sebelumnya telah dicampur dengan perangsang akar.
Perangsang akar tidak perlu dibeli, bikin saja sendiri. Caranya, ambil bawang merah, yang jelek-jelek saja, kira-kira sebanyak 1 ons kemudian ditumbuk (tidak perlu halus). Rendam dengan ½ liter air. Setelah didiamkan selama 1 jam saring dan ambil airnya. Campurkan air hasil saringan dengan 5 liter air yang akan digunakan untuk merendam benih.
Setelah benih direndam selama 48 jam, benih diangkat, kemudian masukan kedalam karung. Peram benih selama 24 jam. Ke esokan harinya tebarkan benih pada persemaian yang telah disiapkan. Sebelum benih ditebar, siram/semprot hujan persemaian menggunakan perangsang akar dengan dosis 1 liter perangsang dicampur 10 liter air.
Sistem persemaian di darat
Khusus persemaian yang dilakukan di darat, setelah benih ditebar, atasnya ditutup arang sekam atau tanah yang halus. Penutupan dengan arang atau tanah ini tidak perlu tebal, yang penting biji padi (benih) tidak terlihat. Untuk menjaga kelembaban, tutup lagi permukaan persemaian dengan karung atau daun pisang. Setiap hari, sebelum benih tumbuh, persemaian harus selalu diperiksa. Setelah benih ada yang tumbuh, penutup baru dibuka. Penyiraman mutlak dilakukan untuk menjaga tanah persemaian tetap basah. Bibit padi dipindah tanamkan ke lahan sawah pada umur 10 hari setelah semai.
Kira-kira empat hari setelah tebar, pengolahan lahan tahap kedua harus segera dilaksanakan. Urutan kegiatannya adalah sebagai berikut:
- Masukan air ke lahan. Setelah lahan cukup tergenang, tutup rapat saluran masuk air. Kemudian pastikan juga tidak ada air yang mengalir ke lahan orang lain.
- Semprot hujan lahan menggunakan MOL Komplit dengan dosis 1 liter MOL untuk tangki 14 liter.
- Tiga hari kemudian lakukan penggaruan untuk melumatkan agregat tanah sehingga benar-benar melumpur dengan sempurna.
- Berikutnya, ratakan muka tanah sesuai rata muka air agar tinggi muka air terhadap tanaman merata di seluruh petakan. Hal ini untuk menciptakan lingkungan mikro yang seragam.
- Sambil meratakan lahan, setiap petakan dibuat parit keliling dan tengah. Parit ini berfungsi untuk mengatur air dan menanggulangi hama keong mas.
- Lahan siap untuk ditanami.